Agar Kerja Dihitung Ibadah

16 Oktober 2024

Teman Kebaikan, pernah nggak sih kalian merasa, setelah seharian penuh bekerja, yang kalian rasakan cuma lelah? Kadang, rasanya semua tenaga sudah terkuras habis, tapi kok sepertinya hasil yang didapat tidak sepadan. Nah, mungkin ini saatnya kita mengubah cara pandang kita tentang bekerja. Sebab kalau kita hanya fokus pada target dunia, rugi banget! Ada cara supaya kerja kita nggak cuma dapet lelahnya aja, tapi juga bisa jadi ladang pahala dan ibadah. Yuk, simak tips-tips ini agar pekerjaan kita lebih bermakna dan memberikan manfaat, bukan hanya untuk dunia, tapi juga akhirat.

1) Luruskan Niat

Segala sesuatu dimulai dari niat, termasuk dalam bekerja. Dalam Islam, niat merupakan kunci utama yang bisa mengubah segala tindakan kita menjadi ibadah, termasuk pekerjaan sehari-hari. Sebelum memulai pekerjaan, niatkan hati kita untuk mencari ridha Allah SWT. Niat yang baik akan mengubah setiap pekerjaan menjadi bentuk ibadah, sehingga kita tidak hanya sekadar lelah, tetapi juga dihitung sebagai ibadah. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dengan meluruskan niat, kita mengingatkan diri bahwa setiap aktivitas yang dilakukan, dapat menjadi ladang pahala jika dilakukan dengan tujuan yang benar.

2) Memulai dengan Doa

Doa adalah sarana kita untuk berkomunikasi dengan Allah, memohon petunjuk, keberkahan, dan perlindungan-Nya. Mengawali pekerjaan dengan doa akan membantu kita mengingat tujuan dan menjauhkan pikiran dari hal-hal negatif. Salah satu doa yang bisa dibaca adalah: “Bismillah, Allahumma inni as’aluka khaira hadza al-yaum wa khaira ma ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri hadza al-yaum wa syarri ma ba’dahu.” (Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, aku mohon kebaikan hari ini dan kebaikan setelahnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan hari ini dan keburukan setelahnya).

3) Bekerja dengan Jujur dan Amanah

Kejujuran dan amanah adalah dua pilar penting dalam Islam. Dalam setiap pekerjaan, kita harus bersikap jujur dan dapat dipercaya. Rasulullah SAW bersabda, “Pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, orang-orang yang jujur, dan orang-orang yang mati syahid di hari kiamat,” (HR. Tirmidzi). Kejujuran tidak hanya akan mendatangkan keberkahan dalam pekerjaan, tetapi juga membangun reputasi yang baik dan kepercayaan dari orang lain.

4) Menjaga Keseimbangan

Islam mengajarkan keseimbangan antara bekerja dan beribadah. Pekerjaan tidak boleh mengalahkan kewajiban kita kepada Allah. Penting untuk tetap menyisihkan waktu untuk beribadah, seperti shalat, mengaji, dan berzikir. Setelah selesai bekerja, berikan diri waktu untuk beristirahat, berkumpul dengan keluarga, atau melakukan aktivitas yang menyegarkan pikiran. Dengan menjaga keseimbangan ini, kita akan tetap mendapatkan ketenangan dalam melaksanakan pekerjaan.

5) Tunaikan Zakat Penghasilan

Selain bekerja keras dan bersyukur, jangan lupa untuk menunaikan zakat penghasilan. Zakat merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang mampu dan berpenghasilan. Dengan menunaikan zakat, kita bukan hanya membersihkan harta, tetapi juga membantu meringankan beban sesama yang membutuhkan. Zakat penghasilan adalah bentuk kepedulian kita terhadap sesama, sekaligus sebagai wujud syukur kepada Allah atas rezeki yang diberikan.

Allah berfirman, “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk,” (QS: Al-Baqarah ayat 43). Menunaikan zakat akan mensucikan harta, memberikan berkah, dan menjadi salah satu cara agar pekerjaan kita bernilai ibadah.

Teman Kebaikan, jangan lewatkan kesempatan untuk menunaikan zakat penghasilan dan berbagi keberkahan bersama. Salurkan zakat Anda melalui memberimakna.id/zakat-penghasilan dan jadikan setiap rezeki yang Anda peroleh sebagai jalan untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Share:

Artikel Terkait