Al-Qur’an Diturunkan Saat Malam Lailatul Qadr?

20 Maret 2025

Turunnya Al-Qur’an merupakan peristiwa monumental dalam sejarah Islam yang menandai dimulainya risalah kenabian Rasulullah SAW. Sebagai kitab suci terakhir, Al-Qur’an menjadi pedoman hidup bagi umat manusia dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam ranah spiritual, sosial, maupun hukum.

Dalam tradisi Islam, peristiwa ini umumnya diperingati sebagai Nuzulul Qur’an setiap tanggal 17 Ramadan, merujuk pada turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah SAW di Gua Hira. Namun, muncul pertanyaan teologis yang sering diperbincangkan yaitu benarkah Al-Qur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadr?

Keyakinan bahwa Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada malam Lailatul Qadr didasarkan pada firman Allah SWT dalam Surah Al-Qadr ayat pertama, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr).” (QS. Al-Qadr: 1)

Ayat ini juga diperkuat oleh Surah Ad-Dukhan ayat 3, “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi. Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhan: 3)

Malam Lailatul Qadr sendiri merupakan malam yang penuh berkah dan dikatakan lebih baik dari seribu bulan (QS. Al-Qadr: 3).

Lantas, Bagaimana Proses Turunnya Al-Qur’an?

Para ulama menjelaskan bahwa turunnya Al-Qur’an terjadi dalam dua tahap utama:

  • Diturunkan Secara Sekaligus ke Langit Dunia

Menurut pendapat yang masyhur, Al-Qur’an pertama kali diturunkan dari Lauh Mahfuz ke Baitul ‘Izzah (langit dunia) secara sekaligus pada malam Lailatul Qadr. Hal ini ditegaskan oleh Ibnu Abbas RA, “Al-Qur’an diturunkan secara sekaligus ke langit dunia pada malam Lailatul Qadr, lalu diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW sesuai dengan keadaan dan kejadian yang terjadi.”
(HR. An-Nasa’i)

  • Diturunkan Secara Berangsur-Angsur kepada Rasulullah SAW

Setelah berada di langit dunia, Al-Qur’an kemudian diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril selama 23 tahun, mulai dari wahyu pertama hingga wahyu terakhir. Peristiwa pertama kali turunnya wahyu terjadi ketika Rasulullah SAW berkontemplasi di Gua Hira, lalu Malaikat Jibril datang membawa firman Allah yang pertama, yaitu QS. Al-‘Alaq ayat 1-5, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan pena, mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al- Alaq: 1-5)

Mengapa Al-Qur’an Diturunkan Secara Berangsur?

Turunnya Al-Qur’an secara bertahap memiliki banyak hikmah, di antaranya:

  • Memudahkan Rasulullah SAW dan umat Islam dalam menghafal dan memahami isi Al-Qur’an.
  • Sebagai solusi atas peristiwa yang terjadi dalam kehidupan umat Islam saat itu.
  • Menjadi penguat hati Rasulullah SAW dalam menghadapi tantangan dakwah.
  • Sebagai bentuk kelembutan Allah dalam membimbing umat secara bertahap.

Sebagai bentuk rasa syukur atas turunnya Al-Qur’an, mari kita tingkatkan interaksi dengan kitab suci ini dengan membaca, memahami tafsirnya, serta mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan. Dengan begitu, kita dapat meraih keberkahan dan petunjuk yang akan menuntun kita ke jalan yang diridai Allah SWT.

Jangan lewatkan momen Ramadan untuk memperbanyak tilawah dan memperdalam pemahaman tentang Al-Qur’an. MAXimalkan Ramadhan dengan berbagi melalui memberimakna.id

Share:

Artikel Terkait