Turunnya Al-Qur’an Hikmah di Balik Nuzulul Qur’an
Turunnya Al-Qur’an Peristiwa Monumental dalam Sejarah Islam dan Hikmahnya
Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai peristiwa monumental dalam sejarah Islam. Melalui wahyu ini, Allah memulai risalah kenabian Rasulullah SAW. sebagai kitab suci terakhir, Al-Qur’an tidak hanya membimbing umat manusia dalam kehidupan spiritual, tetapi juga memberikan petunjuk dalam aspek sosial dan hukum. Selain itu, Al-Qur’an juga menghadirkan prinsip-prinsip dasar yang, pada akhirnya, menyentuh seluruh dimensi kehidupan manusia—baik secara spiritual, moral, sosial, maupun hukum.
Dalam tradisi Islam, umat Muslim memperingati peristiwa turunnya Al-Qur’an sebagai Nuzulul Qur’an setiap tanggal 17 Ramadan. Peringatan ini merujuk pada saat Rasulullah SAW menerima wahyu pertama di Gua Hira. Meski begitu, banyak yang mempertanyakan secara teologis: benarkah Al-Qur’an turun pada malam Lailatul Qadr?
Keyakinan bahwa Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada malam Lailatul Qadr didasarkan pada firman Allah SWT dalam Surah Al-Qadr ayat pertama, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr).” (QS. Al-Qadr: 1)
Ayat ini juga diperkuat oleh Surah Ad-Dukhan ayat 3, “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi. Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhan: 3)
Malam Lailatul Qadr sendiri merupakan malam yang penuh berkah dan dikatakan lebih baik dari seribu bulan (QS. Al-Qadr: 3).
Bagaimana Proses Turunnya Al-Qur’an?
Para ulama menjelaskan bahwa turunnya Al-Qur’an terjadi dalam dua tahap utama:
Allah Menurunkan Al-Qur’an Sekaligus ke Langit Dunia
Menurut pendapat yang masyhur, Allah menurunkan Al-Qur’an pertama kali secara sekaligus dari Lauh Mahfuz ke Baitul ‘Izzah (langit dunia) pada malam Lailatul Qadr. Ibnu Abbas RA menegaskan hal ini. “Al-Qur’an diturunkan secara sekaligus ke langit dunia pada malam Lailatul Qadr, lalu diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW sesuai dengan keadaan dan kejadian yang terjadi.”
(HR. An-Nasa’i)
Allah Menurunkan Al-Qur’an Secara Berangsur kepada Rasulullah SAW
Setelah Al-Qur’an berada di langit dunia, Malaikat Jibril menyampaikan wahyu tersebut kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap selama 23 tahun—mulai dari wahyu pertama hingga yang terakhir. Peristiwa pertama kali turunnya wahyu terjadi ketika Rasulullah SAW berkontemplasi di Gua Hira, lalu Malaikat Jibril datang membawa firman Allah yang pertama, yaitu QS. Al-‘Alaq ayat 1-5, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan pena, mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al- Alaq: 1-5)
Mengapa Allah Menurunkan Al-Qur’an Secara Berangsur?
Turunnya Al-Qur’an secara bertahap memiliki banyak hikmah, di antaranya:
- Memudahkan Rasulullah SAW dan umat Islam dalam menghafal dan memahami isi Al-Qur’an.
- Sebagai solusi atas peristiwa yang terjadi dalam kehidupan umat Islam saat itu.
- Menjadi penguat hati Rasulullah SAW dalam menghadapi tantangan dakwah.
- Sebagai bentuk kelembutan Allah dalam membimbing umat secara bertahap.
Sebagai bentuk rasa syukur atas turunnya Al-Qur’an, mari kita tingkatkan interaksi dengan kitab suci ini dengan membaca, memahami tafsirnya, serta mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan. Dengan begitu, kita bisa meraih keberkahan. Selain itu, Allah SWT juga memberi petunjuk, dan dengan penuh kasih Dia menuntun kita menuju jalan yang Dia ridhai. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha mengikuti petunjuk-Nya dengan sepenuh hati. Bahkan, dengan konsistensi dan ketulusan, kita akan semakin dekat dengan rahmat-Nya.
Jangan lewatkan momen Ramadan untuk memperbanyak tilawah dan memperdalam pemahaman tentang Al-Qur’an. MAXimalkan Ramadhan dengan berbagi melalui memberimakna.id